Investasi Tambahan Huayou di Indonesia: Rosan Roeslani Ungkap Rencana
Investasi Tambahan Huayou di Indonesia: Rosan Roeslani Ungkap Rencana

Investasi Tambahan Huayou di Indonesia: Rosan Roeslani Ungkap Rencana

Diposting pada

Investasi perusahaan asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Co, di Indonesia terus meningkat. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, baru-baru ini mengumumkan bahwa investasi Huayou telah mencapai angka fantastis.

Total investasi yang telah terealisasi mencapai US$ 9 miliar atau sekitar Rp 147,6 triliun (berdasarkan kurs Rp 16.402 per dolar AS). Ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi ekonomi Indonesia, khususnya di sektor hilirisasi.

Investasi Huayou di Indonesia Tembus US$ 9 Miliar

Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan informasi ini setelah bertemu langsung dengan pimpinan Huayou. Investasi sebesar US$ 9 miliar tersebut telah benar-benar terealisasi dan masuk ke Indonesia.

Kehadiran Huayou memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menarik investasi asing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Rencana Tambahan Investasi US$ 8,3 Miliar

Tidak berhenti di situ, Huayou berencana untuk menambah investasi di Indonesia. Nilai investasinya diperkirakan mencapai US$ 8,3 miliar.

Investasi tambahan ini akan dibagi dua karena Huayou akan bermitra dengan perusahaan lain dari China. Masing-masing mitra diperkirakan akan menginvestasikan sekitar US$ 4 miliar.

Fokus Investasi di Ekosistem Baterai Mobil Listrik

Investasi Huayou dan mitranya akan difokuskan pada ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri.

Pemerintah optimistis bahwa pasokan dari produksi baterai mobil listrik nantinya akan tercukupi. Pasalnya, pasar ekspornya menjangkau berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.

Pencarian Mitra Tambahan oleh Menteri ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebelumnya telah menyatakan akan mencari mitra tambahan untuk proyek pabrik sel baterai mobil listrik. Hal ini menyusul penggantian LG Energy Solution oleh Huayou.

LG Energy Solution sebelumnya telah berhasil membangun pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi 10 Gigawatt hour (GWh) per tahun. Proyek ini merupakan kerjasama dengan Hyundai Motor Group melalui PT HLI Green Power.

Bahlil menargetkan kapasitas produksi pabrik sel baterai mencapai 30 GWh. Oleh karena itu, masih dibutuhkan tambahan kapasitas sebesar 20 GWh, yang akan dipenuhi oleh Huayou dan mitra barunya.

Bahlil telah memastikan akan mengumumkan mitra tambahan tersebut dalam waktu dekat. Ia juga menjamin bahwa mitra baru tersebut merupakan perusahaan besar dan terpercaya.

Mitra Baru Termasuk Perusahaan Besar Dunia

Bahlil memberikan sedikit bocoran bahwa perusahaan mitra baru tersebut merupakan salah satu dari tujuh perusahaan terbesar di dunia. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk bermitra dengan perusahaan yang berpengalaman dan berkapasitas.

Pihaknya memastikan mitra yang dipilih telah teruji dan memenuhi standar yang ditetapkan. Proses seleksi mitra dilakukan secara ketat untuk memastikan kesuksesan proyek ini.

Secara keseluruhan, peningkatan investasi Huayou di Indonesia menandakan kepercayaan investor terhadap iklim investasi yang kondusif dan potensi besar sektor hilirisasi di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan kerjasama dengan mitra strategis, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain utama dalam industri baterai mobil listrik global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *